LAGU MARS SMA 70 ini digagas kepala sekolah SMA 70 Jakarta, Drs. Joelioes Joesoef. Yang menjabat sebagai “nakhoda ke-dua” pada 1985 – 1992, melanjutkan estafet kepemimpinan “sang pionir SMA 70” alm. Drs. Darmadi (1982-1985).
Terpilihnya komposer Nortier Simanungkalit, sebagai pencipta mars ini, tak terlepas dari peran kedua anaknya: Meirina Simanungkalit (Ketua Paduan Suara 70_87) dan Eldira Simanungkalit (70_88). Mereka aktif di Padus yang kala itu dibina Ibu guru Emmy Ambarita.
Menurut Meirina, lagu Mars 70 itu diciptakan ayahandanya pada 1988. Dan mulai diajarkan serta dinyanyikan oleh Padus 70 di tahun itu, dengan harmonisasi suara Sopran, Alto, Tenor, dan Bas.
Adalah sebuah kehormatan buat SMA 70, ketika “lagu kebangsaan”-nya diciptakan oleh sang maestro lagu-lagu hymne dan mars perjuangan ini. Dan komposisi lagu mars itu, adalah bagian dari 300an komposisi musik yang telah dilahirkan mendiang N. Simanungkalit.
Beberapa ciptaannya yang monumental adalah, Hymne Sea Games 1979, Mars Pemilu 2004 dan Musik Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), yang menjadi “senam wajib” bagi pelajar dan PNS semasa masa Orde Baru.
Putra Tapanuli kelahiran Tarutung 17 Desember 1929 ini, memulai karir bermusiknya sejak remaja. Hingga ia dikenal bukan hanya di tingkat nasional, namun juga di dunia internasional.
Bahkan pada 1972, ia terpilih menjadi Juri Festival Paduan Suara Mahasiswa Internasional di Amerika Serikat. Namanya juga pernah tercatat dalam keanggotaan International Music Council UNESCO pada 1968-1981.
Sebagai penghormatan bagi “Bapak Paduan Suara Indonesia” ini, selain ia diwafatkan Tuhan bertepatan dengan Hari Musik Nasional pada 9 Maret 2012. Juga Veteran Tentara Pelajar berpangkat kehormatan Mayor TNI (purn) ini, dimakamkan dengan upacara militer di Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata, Jakarta Selatan ini.
Terima kasih Om N. Simanungkalit… Terima kasih Pak Joelioes Joesoef. ***
Dirangkum Gusjaw Soelarto 70_87 | dari berbagai sumber